Tugas QnA Kuis
Tugas Q N A 1 (Kuis)
1. Sebutkan dan uraikan ciri-ciri komunikasi dalam hubungan akrab.
Jawab :
•Ramah dan Kasih Sayang
Dalam berkomunikasi dengan orang yang sudah akrab dengan kita, kita akan cenderung ramah dengan lawan bicara kita. Kata-kata yang kita lontarkan pun akan lebih mengarah ke pujian sebagai tanda kasih sayang.
•Kepercayaan
Dalam berkomunikasi dengan orang yang sudah akrab dengan kita, kita akan merasa lebih nyaman untuk menceritakan segala hal karena kita telah menaruh kepercayaan kepada mereka. Saling menjaga kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat penting, jangan sampai orang yang sudah akrab dengan kita ataupun kita sendiri berkhianat dan melakukan hal tidak mengenakan di belakang teman kita untuk keuntungan kita pribadi.
•Pengungkapan Diri atau Self Disclosure
Jika sudah memiliki kepercayaan satu sama lain, maka biasanya orang yang sudah akrab dengan kita maupun kita sendiri akan lebih bisa terbuka untuk menceritakan masalah-masalah pribadi, entah hanya untuk berkeluh kesah, entah itu masalah pertemanan, percintaan, dan lain-lain.
•Tanggung Jawab
Jika kita sudah memiliki kepercayaan dan juga telah mengungkapkan diri secara terbuka terhadap orang yang berhubungan akrab dengan kita, maka sudah sepatutnya kita bertanggung jawab atas kepercayaan orang lain kepada kita begitu pula sebaliknya. Tidak membocorkan rahasia orang tersebut kepada siapapun dan juga saling tolong-menolong ketika diperlukan.
Dalam berkomunikasi dengan orang yang sudah akrab dengan kita, kita akan cenderung ramah dengan lawan bicara kita. Kata-kata yang kita lontarkan pun akan lebih mengarah ke pujian sebagai tanda kasih sayang.
•Kepercayaan
Dalam berkomunikasi dengan orang yang sudah akrab dengan kita, kita akan merasa lebih nyaman untuk menceritakan segala hal karena kita telah menaruh kepercayaan kepada mereka. Saling menjaga kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat penting, jangan sampai orang yang sudah akrab dengan kita ataupun kita sendiri berkhianat dan melakukan hal tidak mengenakan di belakang teman kita untuk keuntungan kita pribadi.
•Pengungkapan Diri atau Self Disclosure
Jika sudah memiliki kepercayaan satu sama lain, maka biasanya orang yang sudah akrab dengan kita maupun kita sendiri akan lebih bisa terbuka untuk menceritakan masalah-masalah pribadi, entah hanya untuk berkeluh kesah, entah itu masalah pertemanan, percintaan, dan lain-lain.
•Tanggung Jawab
Jika kita sudah memiliki kepercayaan dan juga telah mengungkapkan diri secara terbuka terhadap orang yang berhubungan akrab dengan kita, maka sudah sepatutnya kita bertanggung jawab atas kepercayaan orang lain kepada kita begitu pula sebaliknya. Tidak membocorkan rahasia orang tersebut kepada siapapun dan juga saling tolong-menolong ketika diperlukan.
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi komunikasi dalam hubungan akrab pada keluarga.
Jawab :
Fungsi komunikasi dalam hubungan akrab pada keluarga adalah :
•Kontribusi Bagi Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri anak pertama kali dibentuk oleh keluarga. Karenanya, keluarga dapat memberikan mereka pujian, nasihat, dukungan, sebagai bentuk kasih sayang agar anak merasa dihargai sehingga dapat menghargai orang lain.
•Untuk Dukungan dan Pengakuan yang Diperlukan
Komunikasi dalam keluarga dalam bentuk dukungan, penerimaan, tidak banyak menuntut, serta menerima kekurangan dapat melatih anak agar tidak merasa tertekan dan lebih enjoy di dalam keluarga.
•Menciptakan Model-Model
Perkataan orang tua haruslah sangat diperhatikan sebelum diutarakan karena apa yang orang tua katakan dan perilaku yang mereka tunjukkan di hadapan anak akan menjadi model bagi mereka untuk dicontoh. Jika orang tua memberikan model yang baik seperti selalu mengatakan maaf, tolong, dan terimakasih, maka anak pasti akan mencontohnya. Sebaliknya, jikalau orang tua cenderung berkata kasar di hadapan anak dan berperilaku tidak sebagai mana mestinya, maka anak pun akan mencontohnya bahkan membentuk sebuah perilaku.
•Pola Komunikasi antar Keluarga
Cara kita berkomunikasi di dalam keluarga juga harus kita perhatikan walaupun perbedaan umur yang mungkin memang jauh, baik antara ibu dan anak, kakak dan adik, atau lainnya. Kita harus tetap memperhatikan intonasi, cara bicara, apa yang kita ucapkan, serta tidak terkesan menggurui anak kita sendiri, namun merangkul mereka dan berkomunikasi dengan cara yang sopan.
•Kontribusi Bagi Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri anak pertama kali dibentuk oleh keluarga. Karenanya, keluarga dapat memberikan mereka pujian, nasihat, dukungan, sebagai bentuk kasih sayang agar anak merasa dihargai sehingga dapat menghargai orang lain.
•Untuk Dukungan dan Pengakuan yang Diperlukan
Komunikasi dalam keluarga dalam bentuk dukungan, penerimaan, tidak banyak menuntut, serta menerima kekurangan dapat melatih anak agar tidak merasa tertekan dan lebih enjoy di dalam keluarga.
•Menciptakan Model-Model
Perkataan orang tua haruslah sangat diperhatikan sebelum diutarakan karena apa yang orang tua katakan dan perilaku yang mereka tunjukkan di hadapan anak akan menjadi model bagi mereka untuk dicontoh. Jika orang tua memberikan model yang baik seperti selalu mengatakan maaf, tolong, dan terimakasih, maka anak pasti akan mencontohnya. Sebaliknya, jikalau orang tua cenderung berkata kasar di hadapan anak dan berperilaku tidak sebagai mana mestinya, maka anak pun akan mencontohnya bahkan membentuk sebuah perilaku.
•Pola Komunikasi antar Keluarga
Cara kita berkomunikasi di dalam keluarga juga harus kita perhatikan walaupun perbedaan umur yang mungkin memang jauh, baik antara ibu dan anak, kakak dan adik, atau lainnya. Kita harus tetap memperhatikan intonasi, cara bicara, apa yang kita ucapkan, serta tidak terkesan menggurui anak kita sendiri, namun merangkul mereka dan berkomunikasi dengan cara yang sopan.
3. Apa yang Anda ketahui mengenai 4 ruang pada diri seseorang menurut teori Johari Window? Uraikan dan jelaskan pokok-pokok pikirannya, dan contohnya pada masing-masing ruang tersebut.
Jawab :
Hal yang saya pahami mengenai 4 ruang kepribadian seseorang menurut Johari Window adalah :
1. Known to Self and Known to Others
Jendela pertama adalah sikap atau penampilan kita yang kita tunjukkan dan orang lain pun mengetahuinya.
Misal, sikap pemaaf dan penyabar yang ditunjukkan pada orang lain. Gaya berpakaian rapih ketika di kampus, maka orang lain pun mengenal kita dengan orang yang berpenampilan rapih.
2. Known to Self but Not Known to Others
Jendela kedua adalah sikap di mana hanya kita yang mengetahuinya dan orang lain tidak mengetahui apa-apa.
Misal, kita adalah orang yang cengeng jika sendirian, namun ketika bersama orang lain kita cenderung menahannya. Contoh lain, kita suka membaca buku, namun ketika bersama orang lain kita tidak pernah membuka buku sekalipun.
3. Not Known to Self but Known to Others
Jendela ketiga merupakan jendela di mana hal ini masuk pada penilaian orang lain terhadap kita yang tidak kita ketahui. Atau bisa dibilang perkataan orang lain yang membicarakan tentang kelebihan dan kekurangan kita, namun kita tidak mengetahuinya.
Misalnya saja ada teman kita yang diam-diam membicarakan kita bahwa omongan kita nyelekit, menyebalkan, dan bikin naik darah. Atau juga dalam bentuk pujian, misalnya teman kita membicarakan mengenai kelebihan kita yaitu suara kita yang indah, namun kita tidak merasa hal demikian dan tidak menyadarinya sebelum ada orang lain yang membicarakannya.
4. Not Known to Self and Not Known to Others
Jendela terakhir merupakan jendela yang kita sendiri tidak mengetahuinya, apalagi orang lain. Contohnya adalah mimpi-mimpi yang kita bayangkan, entah itu akan terjadi atau tidak, dan juga alam bawah sadar, kita juga mungkin memiliki beberapa sikap yang hanya diketahui oleh Tuhan yang lebih mengerti kita, namun kita pun tidak mengerti akan sikap apa, kelebihan apa, atau kekurangan dalam bentuk apakah itu.
1. Known to Self and Known to Others
Jendela pertama adalah sikap atau penampilan kita yang kita tunjukkan dan orang lain pun mengetahuinya.
Misal, sikap pemaaf dan penyabar yang ditunjukkan pada orang lain. Gaya berpakaian rapih ketika di kampus, maka orang lain pun mengenal kita dengan orang yang berpenampilan rapih.
2. Known to Self but Not Known to Others
Jendela kedua adalah sikap di mana hanya kita yang mengetahuinya dan orang lain tidak mengetahui apa-apa.
Misal, kita adalah orang yang cengeng jika sendirian, namun ketika bersama orang lain kita cenderung menahannya. Contoh lain, kita suka membaca buku, namun ketika bersama orang lain kita tidak pernah membuka buku sekalipun.
3. Not Known to Self but Known to Others
Jendela ketiga merupakan jendela di mana hal ini masuk pada penilaian orang lain terhadap kita yang tidak kita ketahui. Atau bisa dibilang perkataan orang lain yang membicarakan tentang kelebihan dan kekurangan kita, namun kita tidak mengetahuinya.
Misalnya saja ada teman kita yang diam-diam membicarakan kita bahwa omongan kita nyelekit, menyebalkan, dan bikin naik darah. Atau juga dalam bentuk pujian, misalnya teman kita membicarakan mengenai kelebihan kita yaitu suara kita yang indah, namun kita tidak merasa hal demikian dan tidak menyadarinya sebelum ada orang lain yang membicarakannya.
4. Not Known to Self and Not Known to Others
Jendela terakhir merupakan jendela yang kita sendiri tidak mengetahuinya, apalagi orang lain. Contohnya adalah mimpi-mimpi yang kita bayangkan, entah itu akan terjadi atau tidak, dan juga alam bawah sadar, kita juga mungkin memiliki beberapa sikap yang hanya diketahui oleh Tuhan yang lebih mengerti kita, namun kita pun tidak mengerti akan sikap apa, kelebihan apa, atau kekurangan dalam bentuk apakah itu.
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis konflik menurut Verderber dan Fink serta resolusi konflik/ cara mengatasi konfliknya.
Jawab :
1. Pseudo conflict atau konflik semu adalah konflik yang ada namun tidak nyata. Konflik ini terjadi pada situasi ketidakcocokan antara kebutuhan atau ide dari pasangan. Bentuk umum dari konflik ini adalah desakan menggoda, mengejek, mentertawakan. Konflik sebenarnya sudah ada, namun apabila ada pihak yang mengalah, konflik tidak terjadi. Namun apabila konflik tersebut membuat salah satu pihak tersakiti atau tetap berpegang pada ide masing-masing, maka konflik akan menjadi nyata.
Cara untuk menyelesaikan konflik ini tidak sulit, mereka yang terlibat perselisihan cukup duduk bersama dan memberikan klarifikasi terkait pemicu kesalahpahaman.
2. Fact conflict disebut juga dengan simple conflict terjadi ketika informasi dari satu orang dibantah oleh yang lain. Konflik ini sederhana karena kebenaran informasi yang dibantah dapat dicari kebenarannya. Untuk mengatasinya, masing masing pihak cukup memeriksa apakah sumber informasi tersebut kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
3. Value conflict terjadi ketika nilai-nilai yang dianut seseorang berbeda dengan yang lain. Apa yang baik dan yang buruk, berharga atau tidak, yang diinginkan atau yang tidak diinginkan, bermoral atau tidak bermoral. Value conflict terjadi ketika kita berbeda pada apa yang kita anggap baik buruk atau ketika kita berbeda pada nilai-nilai yang kita prioritaskan.
Cara yang bisa dilakukan untuk meredam konflik adalah menerimanya dan tidak memaksakan pendapat ke orang lain, memahami perbedaan latar belakang, budaya, dan sosial politik seseorang.
4. Policy conflict terjadi ketika dua orang di dalam sebuah hubungan memiliki ketidakselarasan dalam rencana apa yang seharusnya dilakukan, tindakan, atau perilaku dalam menyelesaikan masalah. Kebijakan apa yang harus diambil bergantung pada situasi dan kebudayaan yang mendasari. Ini adalah tipe konflik yang sering terjadi pada banyak pasangan atau hubungan. Konflik ini tidak dapat menemukan apa yang benar dan apa yang salah karena konflik ini berbicara tentang apa yang seharusnya.
Cara yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan konflik ini adalah dengan meminta saran dari pihak ketiga yang sekiranya lebih berpengalaman, sehingga masing-masing dari pihak yang terkait konflik dapat menemukan titik terang dari saran dan nasihat melalui pihak ketiga tersebut.
5. Ego conflict terjadi ketika kedua pihak memiliki ukuran tentang siapa dirinya, seberapa berkompetennya mereka, dan seberapa banyak yang mereka tahu. Dalam konflik ini, memenangkan situasi konflik menjadi satu-satunya yang dibutuhkan.
Untuk menyelesaikannya, salah satu pihak diharuskan mengalah. Jika tidak ada yang mau mengalah, tindakan penyelesaian yang dilakukan kemungkinan besar akan selalu berakhir dengan kegagalan.
6. Meta Conflict merupakan perseteruan yang terjadi ketika komunikasi antara satu sama lain tak berjalan dengan efektif. Konflik ini juga, bisa terjadi karena masalah yang kompleks pada diri sesorang. Cara mengatasi konflik ini yaitu dengan melakukan komunikasi secara jelas atau face to face agar dapat saling memahami. Apabila tak segera diselesaikan, hubungan antara orang-orang yang terlibat perselisihan dapat menjadi lebih rumit.
7. Trust Conflict, ketidakpercayaan antara satu sama lain dapat menyebabkan konflik. Sebagai
contoh, seseorang tidak percaya sepenuhnya dengan tim saat kerja kelompok
dan berusaha untuk menyelesaikan segala sesuatunya sendiri. Hal tersebut tentunya bisa memicu
perseteruan antara pihak dalam kelompok. Untuk mengatasi konflik ini, masing-masing pihak dalam kelompok harus saling percaya satu sama lain, kesampingkan tujuan pribadi dan lebih berfokus pada tujuan kolektif/ kelompok.
contoh, seseorang tidak percaya sepenuhnya dengan tim saat kerja kelompok
dan berusaha untuk menyelesaikan segala sesuatunya sendiri. Hal tersebut tentunya bisa memicu
perseteruan antara pihak dalam kelompok. Untuk mengatasi konflik ini, masing-masing pihak dalam kelompok harus saling percaya satu sama lain, kesampingkan tujuan pribadi dan lebih berfokus pada tujuan kolektif/ kelompok.
0 Response to "Tugas QnA Kuis"
Posting Komentar